Peran ayah dalam hidup balita tak kalah pentingnya dengan peran ibu. Tidak hanya soal materi, ayah pun turut berperan dalam mengembangkan kepribadian dan psikologi anak. Tak heran, ada saat-saat di mana balita lebih mencari ayahnya ketimbang ibunya.
Ada beberapa karakteristik ayah yang memiliki peran penting dalam hidup seorang anak yang berbeda dari ibu. Ini jugalah yang menjadi alasam mengapa ayah harus semakin mengeratkan hubungan atau bonding dengan balita. Dalam hidup balita, ayah berperan sebagai:
Penyelesai masalah. Ayah bisa menunjukkan kepada balita ada banyak cara mengambil keputusan dan mengajarkannya menghadapi konsekuensi dari tindakan dan keputusannya. Jika balita bisa dan terbiasa mengambil keputusan dengan tepat, maka ia tidak akan menjadi anak yang agresif.Teman bermain. Ayahlah jagonya berkegiatan fisik yang menguras energi! Permainan fisik tidak hanya melatih otot dan koordinasi tapi bisa digunakan untuk mengajarkan aturan, seperti bermain secara bergantian, dan sebagainya.Pembimbing atau pemandu.Ayah bisa mengajarkan perilaku yang baik, membantu anak membedakan benar-salah, membiarkan balita mengalami dan merasakan konsekuensi dari perbuatan mereka. Ayah harus seimbang antara mengoreksi perbuatan yang tidak baik dan menyemangati anak dengan pujian bila balita berperilaku baik.Penyedia. Ingatlah, bahwa ayah juga bertanggung jawab dalam pengasuhan anak. Bila ayah hanya berperan sebagai pencari uang, ayah akan terjebak dalam rutinitas pekerjaannya dan tidak bisa mengembangkan diri.Mempersiapkan masa depan. Ayah harus terlibat dalam mempersiapkan anak menghadapi dunia luar, termasuk melindungi anak saat dibutuhkan.
Ayah bisa menjadi sosok yang sangat menyenangkan bagi balita. Tinggal bagaimana Anda menempatkan diri sebagai seorang ayah di mata balita Anda. Setuju?
sumber : Ayah Bunda.co.id