Jakartadaily.id – Pembinaan anak dimulai dari keluarga dan lingkungan rumah terdekat, merupakan metode pendidikan terbaik bagi anak, dimana mereka dibesarkan dengan kasih sayang, khususnya bagi anak berkebutuhan khusus (ABK).
Kebutuhan akan penerimaan lingkungan sekitarnya tidak hanya berdampak pada tumbuh kembang anak, tapi juga pada efek psikologis. Implementasi pendidikan terhadap daya kreatifitas anak berkebutuhan khusus menjadi target bersama.
Hal ini menjadi pokok pembahasan dalam acara Talk Show yang di gelar oleh Sekolah Surya Bangsa (SSB) bertema “Setiap Anak Istimewa, Setiap Anak Berharga”, digelar pada hari Sabtu pagi, 19 Oktober 2024 di Maxxbox, Lippo Karawaci, Tangerang.
Turut hadir sebagai pembicara dalam acara talkshow, Didik Setyabudi, S.Pd selaku pengawas SKH provinsi Banten, Claudia Inkiriwang selaku pendiri Sekolah Surya Bangsa, dr. Marshalla Agnes, M.Sc, SP.a. selaku dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Melati dan Anastasia selaku orangtua murid anak berkebutuhan khusus.
Didik Setyabudi selaku Pengawas Sekolah Kebutuhan Khusus di wilayah Provinsi Banten, dalam paparannya mengatakan, acara ini sangat menarik dan penting buat orangtua yang memiliki anak berkebutuhan khusus, sekaligus mengetahui kemampuan dan kreatifitas anak.
“Acara ini sangat baik karena sebagai orangtua kita harus lebih tanggap sasmita, terhadap pengembangan bakat dan meningkatkan kemampuan anak, dalam menyampaikan informasi, tentang seberapa penting implementasi pendidikan terhadap daya kreatifitas anak, menjadi hal yang relevan dan perlu di kembangkan ” papar Didik.
Melihat perkembangan ini, Claudia Inkiriwang selaku pendiri Sekolah Surya Bangsa mengatakan, acara sharing dan edukasi ini diadakan, untuk memberi inspirasi bagi orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus, bahwa anak – anak ini juga memiliki kemampuan untuk hidup mandiri, bahagia dan sukses.
“Kita perlu dan terus melakukan komunikasi antar sekolah dan orangtua, guna memberikan yang terbaik terkait materi pendidikan, tenaga pendidik dan kelengkapan alat bantu sekolah. Harapannya lingkungan, sekolah, komunitas juga ikut mendukung dan memberi kesempatan, terutama bagi anak – anak berkebutuhan khusus untuk terus berkarya dan berdampak bagi keluarga, lingkungan sekitar dan bangsa” jelas Claudia.
Berbagai kegiatan seni dan atraksi kreatif di tampilkan dalam acara talkshow tersebut, antara lain anak sekolah TK, SD dan sekolah berkebutuhan khusus (SKH) dari Sekolah Surya Bangsa (SSB), mulai dari tari tarian, permainan angklung, gamelan, aksi permainan piano, drum, bernyanyi dan lainnya, membuat suasana semakin meriah dan mendapat apresiasi dari peserta acara dan pengunjung mal.
“Melalui SKH anak-anak mendapatkan iklim belajar yang baik, dengan guru yang terampil dan mampu mendidik dengan treatment khusus, sehingga orangtua semakin nyaman dan yakin dengan belajar di SKH, anaknya mampu mandiri, kreatif tidak tergantung dengan orangtua dan orang lain.” pungkasnya.